dbpedia-owl:abstract
|
- Pemburuan kepala adalah praktik mengambil kepala seseorang setelah membunuhnya. Pemburuan kepala pernah dipraktikkan di sebagian Cina, India, Nigeria, Nuristan, Myanmar, Kalimantan, Indonesia, Filipina, Taiwan, Jepang, Mikronesia, Melanesia, Selandia Baru, dan Daerah Aliran Sungai Amazon, juga suku-suku Kelt dan Scythia tertentu di Eropa kuno. Faktanya, praktik ini masih ada di Eropa hingga awal abad ke-20 di Semenanjung Balkan dan berakhir pada Abad Pertengahan di Irlandia dan Skotlandia. Praktik ini juga dilakukan pada Perang Dunia II dan Perang Vietnam. Sebagai praktik, pemburuan kepala telah menjadi bahan perdebatan di komunitas antropolog menurut peran, fungsi, dan motivasinya. Tema yang muncul dalam karya tulis antropologi mengenai pemburuan kepala meliputi mortifikasi musuh, kejahatan ritual, keseimbangan kosmologi, kejantanan, kanibalisme, dan prestise. Cendekiawan kontemporer setuju bahwa fungsi aslinya adalah seremonial dan merupakan bagian dari proses strukturisasi, pengokohan, dan pertahanan hubungan hierarkis antara komunitas dan individu. Sejumlah ahli membuat teori bahwa praktik ini muncul dari kepercayaan bahwa kepala seseorang berisi "materi jiwa" atau kekuatan kehidupan yang dapat diperoleh melalui pemburuan.
|
rdfs:comment
|
- Pemburuan kepala adalah praktik mengambil kepala seseorang setelah membunuhnya. Pemburuan kepala pernah dipraktikkan di sebagian Cina, India, Nigeria, Nuristan, Myanmar, Kalimantan, Indonesia, Filipina, Taiwan, Jepang, Mikronesia, Melanesia, Selandia Baru, dan Daerah Aliran Sungai Amazon, juga suku-suku Kelt dan Scythia tertentu di Eropa kuno. Faktanya, praktik ini masih ada di Eropa hingga awal abad ke-20 di Semenanjung Balkan dan berakhir pada Abad Pertengahan di Irlandia dan Skotlandia.
|