Sultan Muhammad yang selengkapnya Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah atau Sultan Muhammadillah putera dari Sultan Hamidullah (il-Hamidullah)/Sultan Kuning adalah Sultan Banjar antara tahun 1759-1761. Pangeran Muhammad atau Pangeran Muhammad Aliuddin Aminullah adalah putera dari Sultan Hamidullah/Sultan Kuning - yang berhasil naik tahta setelah mengkudeta pamannya yang sebenarnya adalah Wali Raja. Baginda wafat pada 16 Januari 1761.
Property | Value |
dbpedia-owl:abstract
|
- Sultan Muhammad yang selengkapnya Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah atau Sultan Muhammadillah putera dari Sultan Hamidullah (il-Hamidullah)/Sultan Kuning adalah Sultan Banjar antara tahun 1759-1761. Pangeran Muhammad atau Pangeran Muhammad Aliuddin Aminullah adalah putera dari Sultan Hamidullah/Sultan Kuning - yang berhasil naik tahta setelah mengkudeta pamannya yang sebenarnya adalah Wali Raja. Baginda wafat pada 16 Januari 1761. Sultan Muhammad dibantu oleh dua orang keponakannya Pangeran Jiwakusuma dan Pangeran Jiwanegara sebagai menteri koordinator yang masing disebut Mantri Panganan (Bentara kanan) dan Mantri Pangiwa (Bentara kiri), dan saudara tiri Sultan Muhammad bernama Gusti Wiramanggala dilantik sebagai salah seorang mantri sikap Pangeran Nata yaitu sepupu Sultan Muhammadllah menjadi mangkubumi. Keturunannya : Putri Lawiyah, ibu Sultan Sulaiman Saidullah bin Sunan Sulaiman Saidullah. Pangeran Abdullah, menikah dengan Ratu Aer Mas binti Tahmidullah II Pangeran Rahmat Pangeran Amir, kakek dari Antasari Gusti Kusin Kemangkatan Sultan Hamidullah/Sultan Kuning tahun 1734, menimbulkan pertentangan kepentingan perebutan kekuasaan sebab putra mahkotanya belum dewasa pada saat Sultan mangkat. Sesuai dengan tradisi, maka wali dipegang oleh pamannya atau adik Sultan Kuning yaitu pangeran Tamjidillah I, sehingga kelak jika putra mahkota telah dewasa, barulah tahta kerajaan akan diserahkan. Pangeran Tamjidillah I sebagai wali sultan mempunyai siasat yang lebih jauh, yaitu berkeinginan menjadikan hak kekuasaan politik berada dalam tangannya dan keturunannya. Untuk itu, Pangeran Muhammad Aliuddin Aminullah yang telah dewasa menjadi menantunya. Dengan perkawinan tersebut, putra mahkota tentunya tidak sampai hati meminta bahkan merebut kekuasaan dari mertuanya, yang berarti sama dengan ayahnya sendiri. Kenyataan memang demikian, sehingga putra mahkota tidak begitu bernafsu, untuk meminta kembali hak atas tahta kesultanan Banjarmasin. Oleh sebab itu, Pangeran Tamjidillah I berhasil berkuasa selama 25 tahun dan mengangkat dirinya menjadi Sultan dengan gelar Sultan Sepuh (1734-1759). Tetapi bagaimanapun juga Pangeran Muhammad Aliuddin Aminullah ingin mengambil kembali hak atas tahta kerajaan sebagai ahli waris yang sah dari Sultan Kuning. Usahanya meminta bantuan VOC merebut tahta dari pamannya, sekaligus juga mertuanya, tidak kunjung tiba, karena itu dengan inisiatif sendiri, Pangeran Muhammad Aliuddin Aminullah berhasil lepas dari kungkungan pamannya dan melarikan diri ke Tabanio, sebuah pelabuhan perdagangan lada yang terpenting dari kesultanan Banjarmasin. Putera mahkota menjadi bajak laut untuk mengumpulkan kekuatan, dan menanti saat yang baik merebut kembali tahta pamannya. Sementara itu Sultan Sepuh/Tamjidillah I pada tahun 1747 membuat kontrak dagang dengan VOC, yang merupakan dasar bagi VOC, untuk mengadakan hubungan dagang dan politik dengan kesultanan Banjarmasin sampai tahun 1787.
|
dbpedia-owl:wikiPageID
| |
dbpedia-owl:wikiPageRevisionID
| |
dbpedia-owl:wikiPageWikiLink
| |
dbpprop-id:consort
|
- puteri dari Sultan Tamjidullah I
|
dbpprop-id:coronation
| |
dbpprop-id:dateOfDeath
| |
dbpprop-id:father
|
- Sultan Ilhamidullah bin Sultan Tahmidullah I
|
dbpprop-id:issue
|
- ♀ Putri Lawiyah♂ Pangeran Abdullah ♂ Pangeran Rahmat♂ Pangeran Amir♂ Gusti Kusin
|
dbpprop-id:jabatan
| |
dbpprop-id:name
| |
dbpprop-id:othertitles
| |
dbpprop-id:pendahulu
| |
dbpprop-id:pengganti
| |
dbpprop-id:placeOfBirth
| |
dbpprop-id:predecessor
| |
dbpprop-id:regType
| |
dbpprop-id:regent
| |
dbpprop-id:reign
| |
dbpprop-id:royalHouse
| |
dbpprop-id:successor
| |
dbpprop-id:tahun
|
- 1734 (xsd:integer)
- 1759 (xsd:integer)
|
dbpprop-id:title
| |
dcterms:subject
| |
rdfs:comment
|
- Sultan Muhammad yang selengkapnya Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah atau Sultan Muhammadillah putera dari Sultan Hamidullah (il-Hamidullah)/Sultan Kuning adalah Sultan Banjar antara tahun 1759-1761. Pangeran Muhammad atau Pangeran Muhammad Aliuddin Aminullah adalah putera dari Sultan Hamidullah/Sultan Kuning - yang berhasil naik tahta setelah mengkudeta pamannya yang sebenarnya adalah Wali Raja. Baginda wafat pada 16 Januari 1761.
|
rdfs:label
| |
http://www.w3.org/ns/prov#wasDerivedFrom
| |
foaf:isPrimaryTopicOf
| |
is dbpedia-owl:wikiPageRedirects
of | |
is dbpedia-owl:wikiPageWikiLink
of | |
is foaf:primaryTopic
of | |