dbpedia-owl:abstract
|
- Josephus Gerardus Beek adalah seorang pastor Yesuit. Ia dikenal dengan panggilan Pater Beek. Pater Beek lahir di Amsterdam, Belanda, sebagai bungsu dari empat bersaudara. Ia lahir ketika Perang Dunia I meletus. Sejak anak-anak ia dididik di kolese yang dikelola oleh imam-imam Yesuit. Setelah masuk ke Serikat Yesus dan menjadi novisiat tahun pertama di Mariendaal, Grave, pada 7 September 1935. Novisiat tahun kedua, 1937, dijalani di Girisonta, Indonesia. Ketika menjadi novis (siswa novisiat), semangat mudanya dikobarkan dengan gairah pergi ke tanah misi, Hindia Belanda, yang sekaligus secara politis adalah tanah jajahan di bawah Pemerintah Kerajaan Belanda, negerinya. Ketika Jepang menduduki Indonesia, Pater Beek pernah menghuni kamp interniran di Kesilir, Banyuwangi (1943), kamp Banyubiru, Semarang (1944), kamp Cikudapateuh, Bandung (1945), dan kamp Pundong, Bantul (1946). Meskipun ia adalah seorang rohaniwan dan berkewarganegaraan asing, Pater Beek lama bertugas di Indonesia. Ia turut ambil bagian dalam pembentukan lembaga CSIS (Center for Strategic and International Studies) pada 1 September 1971. Ketika politik Indonesia dikuasai komunis, ia menggalang aliansi dengan TNI dan melahirkan struktur Sekretaris Bersama Golkar.
|
rdfs:comment
|
- Josephus Gerardus Beek adalah seorang pastor Yesuit. Ia dikenal dengan panggilan Pater Beek. Pater Beek lahir di Amsterdam, Belanda, sebagai bungsu dari empat bersaudara. Ia lahir ketika Perang Dunia I meletus. Sejak anak-anak ia dididik di kolese yang dikelola oleh imam-imam Yesuit. Setelah masuk ke Serikat Yesus dan menjadi novisiat tahun pertama di Mariendaal, Grave, pada 7 September 1935. Novisiat tahun kedua, 1937, dijalani di Girisonta, Indonesia.
|