Eutykhes adalah seorang rahib di biara arkimandrit di Konstantinopel. Rahib Konstantinopel ini dikenal sebagai salah satu tokoh yang mendukung keilahian dan ketuhanan Kristus atau yang biasa disebut Monofisitisme. Ia mengajarkan bahwa Kristus hanya sehakikat dengan Allah dan bukan dengan manusia. Ungkapan ini bukanlah ingin menyatakan bahwa Eutykhes menolak kemanusiaan Krisus, namun baginya kemanusiaan Kristus telah terserap oleh keilahian-Nya.
Property | Value |
dbpedia-owl:abstract
|
- Eutykhes adalah seorang rahib di biara arkimandrit di Konstantinopel. Rahib Konstantinopel ini dikenal sebagai salah satu tokoh yang mendukung keilahian dan ketuhanan Kristus atau yang biasa disebut Monofisitisme. Ia mengajarkan bahwa Kristus hanya sehakikat dengan Allah dan bukan dengan manusia. Ungkapan ini bukanlah ingin menyatakan bahwa Eutykhes menolak kemanusiaan Krisus, namun baginya kemanusiaan Kristus telah terserap oleh keilahian-Nya. Atas pemikiran inilah, Eutykhes dituduh sebagai imam yang menyebarkan ajaran sesat. Atas tuduhan inilah, kemudian Eutykhes dipanggil ke sinode yang dipimpin oleh Batrik Konstantinopel yaitu Flavianus. Dalam sinode yang berlangsung tahun 448, di siniah pemikiran Eutykhes diselidiki. Ajaran Eutykhes ini juga dikutuk oleh Paus Leo I]] yang ditulis dalam bukunya berjudul Tomus. Atas ajaran yang dianggap sesat ini, Dioscorus, uskup Aleksandria tampil untuuk membela Eutykhes pada tahun 444. Pembelaan uskup Aleksandria ini, membuat Eutykhes masih bertahan sampai Konsili Efesus 449. Dalam sejarah Kristen, ajaran yang diajar oleh Eutykhes merupakan ajaran keempat dan terakhir dari zaman gereja purba yang membahas persoalan pribadi Kristus.
|
dbpedia-owl:thumbnail
| |
dbpedia-owl:wikiPageID
| |
dbpedia-owl:wikiPageRevisionID
| |
dbpedia-owl:wikiPageWikiLink
| |
dcterms:subject
| |
rdfs:comment
|
- Eutykhes adalah seorang rahib di biara arkimandrit di Konstantinopel. Rahib Konstantinopel ini dikenal sebagai salah satu tokoh yang mendukung keilahian dan ketuhanan Kristus atau yang biasa disebut Monofisitisme. Ia mengajarkan bahwa Kristus hanya sehakikat dengan Allah dan bukan dengan manusia. Ungkapan ini bukanlah ingin menyatakan bahwa Eutykhes menolak kemanusiaan Krisus, namun baginya kemanusiaan Kristus telah terserap oleh keilahian-Nya.
|
rdfs:label
| |
http://www.w3.org/ns/prov#wasDerivedFrom
| |
foaf:depiction
| |
foaf:isPrimaryTopicOf
| |
is dbpedia-owl:wikiPageWikiLink
of | |
is foaf:primaryTopic
of | |